Jika Anda sudah mencari produk pemutih gigi, Anda mungkin ingin mengingat bagaimana mereka dapat mempengaruhi kesehatan gigi Anda.
Efek Samping Strip Pemutih Bisa Dapat Membunuh Kolagen Pada Gigi
Penelitian baru yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Society for Biokimia dan Biologi Molekuler di Orlando, Florida, menyoroti bagaimana hidrogen peroksida - yang digunakan dalam produk pemutih yang dijual bebas yang dapat Anda temukan di toko obat mana saja - mungkin merusak gigi Anda.
Secara khusus, lapisan dentin yang kaya protein (area di bawah email gigi Anda).
“[Yang] paling mengejutkan (tentang penelitian ini) adalah jumlah kehilangan protein di gigi. Kami mengukur jumlah kolagen, yang merupakan protein utama dalam dentin, dua cara dan melihat kerugian yang signifikan, ”Kelly Keenan, PhD, penulis utama studi ini dan profesor kimia di Stockton University di New Jersey, menulis dalam email ke Garis Kesehatan.
Bagaimana produk pemutih dapat merusak gigi
Tim dari lab Keenan mempresentasikan tiga studi terpisah tentang bagaimana bahan pemutih dalam pemutih gigi ini mempengaruhi dentin.
Gigi Anda terbuat dari tiga lapisan terpisah, enamel gigi pelindung luar, lapisan dentin, yang terdiri dari sebagian besar gigi dan mengandung protein tingkat tinggi seperti kolagen, dan kemudian jaringan ikat yang mengikat akar ke gusi, menurut sebuah pers. melepaskan.
Dalam penelitian baru ini, Keenan dan timnya melihat bagaimana dentin dikikis dalam fragmen kecil oleh hidrogen peroksida.
Mereka juga melihat apa yang terjadi ketika kolagen murni diobati dengan zat pemutih, untuk melihat lebih dekat bagaimana protein itu berdampak.
Jadi, apa artinya ini bagi orang-orang yang ingin mendapatkan senyum mengkilap dan lebih cerah itu?
Seorang dokter gigi surabaya dan profesor kedokteran gigi di berbagai Dunia mengatakan, mengatakan kepada Healthline bahwa sulit untuk menghindari hidrogen peroksida ketika ingin memutihkan gigi Anda.
Ini cukup banyak bahan utama dalam sebagian besar pendekatan pemutihan.
Bahkan, ia menunjukkan bahwa ketika banyak orang menggunakan produk pemutih, mereka biasanya mengalami sensitivitas gigi sesudahnya.
Dia menjelaskan ini mungkin terkait dengan tingginya prevalensi hidrogen peroksida yang mengoksidasi protein dalam lapisan dentin karena daerah ini paling terpengaruh oleh produk, bukan pada email.
“Ini mengagitasi serat dalam dentin, sehingga gigi menjadi lebih sensitif. Pada dasarnya, kerusakan pada gigi terjadi atau sensitivitasnya meningkat ketika tingkat hidrogen peroksida terlalu tinggi, ”kata Grbic, yang tidak berafiliasi dengan penelitian baru ini.
Grbic menjelaskan bahwa produk pemutih di kantor biasanya mengandung 25 persen hidrogen peroksida, dan dengan sinar UV lebih dekat ke 30 persen.
Dia mengatakan strip pemutih tingkat tertinggi yang mungkin Anda temukan di toko dapat mengandung sekitar 14 persen zat pemutih, sementara versi produk yang lebih ringan mengandung lebih dekat hingga 6 persen.
Kepekaan terhadap produk-produk ini sangat tergantung pada individu. Tidak ada respons yang seragam terhadap pemutihan gigi.
Banyak orang beralih ke pemutihan gigi, juga, tambahnya. Dia tidak merekomendasikan penggunaan jangka panjang dari bilas ini karena dapat mempengaruhi flora bermanfaat - atau bakteri - di mulut Anda juga.
"Ini bukan masalah dengan pendekatan pemutihan jangka pendek, tapi saya akan mengatakan bahwa Anda membatasi produk semacam ini untuk pendekatan jangka pendek agar aman," kata Grbic.
Seperti biasa, konsultasikan dengan dokter gigi Anda tentang apa yang terbaik untuk kesehatan gigi Anda, ia menekankan.
Di kantornya, Grbic mengatakan dia memberi pasien nampan dengan fluoride mengikuti pemutihan yang mengandung hidrogen peroksida itu sendiri. Dia menambahkan bahwa fluoride membantu membangun kembali struktur internal gigi dan dapat meminimalkan dan mencegah peningkatan sensitivitas.
Dia menambahkan bahwa dia mengandaikan oksidator yang lebih lemah bisa digunakan, tetapi "kemanjurannya mungkin turun."
Bergerak maju dengan penelitiannya, Keenan mengatakan dia ingin menyelidiki bagaimana kolagen dalam dentin dapat berpotensi memperbaiki dirinya sendiri dan kerusakan seperti apa yang ditimbulkan oleh hidrogen peroksida pada protein yang diperlukan ini.
“Kolagen dalam dentin dapat digantikan oleh sel-sel yang berada di dalam pulpa dan orang-orang dilahirkan dengan pasokan sel-sel ini seumur hidup. Ini adalah proses yang lambat karena pulp tidak memiliki suplai darah tingkat tinggi. Siapa pun yang pulpnya terganggu dengan saluran akar atau infeksi atau kerusakan lain setidaknya akan memiliki kemampuan yang berkurang untuk membuat kolagen jika tidak sepenuhnya dihapus, ”tulisnya. "Untuk petunjuk di masa depan saya ingin tahu tentang bagaimana hidrogen peroksida melakukan ini dan jika lebih jelas untuk kolagen."
Grbic mengatakan bahwa fluoride adalah kuncinya. Jika Anda memutihkan di rumah, pastikan Anda menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor, misalnya.
Dia juga ingin menekankan bahwa hidrogen peroksida bukan pekerja ajaib.
"Itu tidak akan mengubah warna gigi Anda jika Anda memiliki tambalan gelap, tentu saja," tambahnya. "Jika isiannya gelap, jika Anda memiliki mahkota, hidrogen peroksida tidak membuatnya berwarna putih. Terkadang orang salah persepsi tentang apa yang bisa dilakukan pemutihan untuk gigi Anda. ”
Garis bawah
Penelitian baru yang dipresentasikan di American Society for Biokimia dan Biologi Molekuler menunjukkan bagaimana hidrogen peroksida dalam produk pemutihan gigi dapat merusak lapisan dentin yang mengandung protein, yang berada di bawah email Anda.
Penelitian menunjukkan bahwa keripik ini jauh dari protein di lapisan ini, terutama kolagen. Dokter gigi menekankan bahwa respons negatif terhadap hidrogen peroksida bervariasi dari orang ke orang.
Bilas yang mengandung fluoride atau pasta gigi, baik setelah sesi pemutihan di rumah atau di kantor dokter gigi, direkomendasikan untuk mengurangi sensitivitas dan memperkuat gigi.
Jika Anda mencari solusi untuk mengtasi permasalah gigi, silahkan menuju dokter gigi di kota Anda. Sebagai referensinya, Anda bisa mencari alamat dokter gigi di situs alamatjalan.com. Semoga bermanfaat.